Senin, 08 Juni 2015


Sya'ban adalah bulan yang sangat mulia di antara Rajab dan Ramadhan. Barangsiapa yang mengamalkannya dengan berpuasa, dzikir, doa, sholat sunnah, dan sebagainya, maka Allah akan memberikan pahala yang sangat banyak kepadanya. Bahkan, ia bisa menjadi satu washilah (sebab) diringankannya seseorang dari siksa api neraka.

Kisah berikut ini menggambarkan kepada kita betapa sangat beruntung seseorang yang bisa mengamalkan bulan Sya'ban. Sebaliknya, sungguh merugi orang-orang yang mencelanya, terutama dari kalangan muslim yang selalu menuduh seseorang bid'ah, sesat dan kafir.

Kisah ini berasal dari Muhammad bin Abdullah az-Zahidiy mengenai kawannya yang bernama Abu Hafshin al-Kabir yang telah meninggal dunia. Az Zahidiy berkisah, "Kawan saya Abu Hafshin al-Kabir telah meninggal dunia, maka saya menyalatinya. Dan saya tidak mengunjungi kuburnya lagi selama delapan bulan. Kemudian saya bermaksud menengok kuburnya. Ketika saya tidur di malam hari, saya bermimpi melihatnya, mukanya berubah menjadi pucat. Saya beri dia salam kepadanya dan dia tidak membalasnya. Kemudian saya bertanya kepadanya, 'Subhanallah, mengapa engkau tidak menjawab salam saya?' 'Menjawab salam adalah ibadah, sedang kami sekalian telah terputus dari ibadah,' jawabnya."

"Mengapa saya melihat wajahmu berubah, padahal sungguh engkau dulu berwajah bagus?" tanya saya. Dia menjawab, "Ketika saya dibaringkan di dalam kubur, telah datang satu malaikat dan duduk di sebelah kapala saya seraya berkata, 'Hai si tua yang jahat!' Lalu dia menghitung semua dosa saya dan semua perbuatan saya yang jahat, bahkan dia memukul saya dengan sebatang kayu sehingga badan saya terbakar."

"Kubur pun berkata kepada saya, 'Apakah engkau tidak malu kepada Tuhanku?' Lalu kubur pun menghimpit yang kuat sekali sehingga tulang rusuk saya menjadi bertebaran dan sendi-sendinya menjadi terpisah-pisah. Siksaan itu berlangsung sampai malam pertama bulan Sya'ban. Waktu itu ada suara mengundang dari atas saya, 'Hai malaikat, angkatlah batang kayumu dan siksamu dari padanya, karena sesungguhnya dia pernah menghidup-hidupkan satu malam dari bulan Sya'ban selama hidupnya dan pernah berpuasa pula satu hari di bulan Sya'ban."

"Maka Allah SWT menghapuskan siksa dari padaku karena aku memuliakan malam hari di bulan Sya'ban dengan sholat dan juga dengan puasa satu hari di bulan Sya'ban. Kemudian Allah memberi kegembiraan kepadaku dengan surga dan kasih sayang-NYA."

Demikian kisah yang sangat luar biasa perihal keutamaan mengamalkan bulan Sya'ban. Bayangkan, hanya semalam saja ia menghidupkan bulan Sya'ban, ia mendapatkan keutamaan yang luar biasa, yaitu diringankan siksanya. Apalagi jika kita melakukannya lebih dari itu, keutamaan tak terkira pasti menghampiri kita. Karena itu, saat bulan ini tiba, ramaikanlah dengan sholat sunnah, dzikir, doa, dan puasa sunnah. (dikutip dari Majalah Hidayah Edisi 166 Juni '15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut