Selasa, 21 Oktober 2014


Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

HUBUNGAN MAKNA KATA

·         Sinonimi     : Persamaan kata , Contoh : Agar = supaya , Bundar = Bulat, Gaji = Upah
·         Hipernim    : kata yang mewakili banyak kata lain
·         Hiponimi     : kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim, Contoh :Hipernim Hantu, Hiponim : Pocong , kuntilanak dsb
·         Homonimi    :  suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama ,          Contoh : - Masa dengan Massa
+ Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)
·         Polisemi     : kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata, Contoh :  Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
·         Antonimi    : Lawan Kata , Contoh : Atas = Bawah, Depan = Belakang, Kiri = Kanan

KALIMAT EFEKTIF

Pengertian kalimat efektif : Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca . Contoh : Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)



Sumber :


Kamis, 16 Oktober 2014


• Pengertian Bahasa

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.

• Manfaat Bahasa

Manfaat dari mempelajari bahasa adalah kita bisa lebih terampil dan teliti dalam menggunakan bahasa, terlebih pada tempat dan kondisi tertentu.

• Apakah Bahasa Dapat Merubah Perilaku Seseorang

Bahasa adalah komunikasi informasi melalui simbol-simbol yang disusun berdasarkan aturan sistematis. Penggunaan bahasa adalah suatu kecakapan kognitif pusat, sesuatu yang penting bagi kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tidak hanya penting dalam komunikasi, namun juga sangat terkait dengan setiap cara kita memikirkan dan memahami dunia. Tanpa bahasa, kemampuan kita untuk menyampaikan informasi, mendapatkan pengetahuan, dan bekerja sama dengan orang lain akan sangat terganggu. Tidak mengherankan para psikolog memberikan perhatian lebih untuk mempelajari bahasa (Feldman, 2012).
Penjelasan di atas menunjukkan bagaimana pentingnya seseorang mampu untuk berbahasa. Orang yang tidak berbahasa berarti dia itu layaknya orang mati. Hal itu dikarenakan semua aktivitas manusia melibatkan peran bahasa. Lihat saja berbagai macam gangguan belajar (disgrafia, disleksia dan diskalkulia), maka yang umum kita ketahui, paling sering jadi perhatian dan selalu menjadi bahan pembicaraan hangat dimana-mana adalah disleksia. Disleksia berasal dari bahasa Yunani. Kata Dis berarti kesulitan. Kata Leksis berarti bahasa. Jadi disleksia berarti “kesulitan dalam berbahasa”. Seorang anak yang diketahui mempunyai gangguan berbahasa, ia akan membutuhkan perhatian yang lebih. Karena apabila tidak segera diberi perhatian khusus atau ditangani, maka akan mengganggu perkembangan selanjutnya. Dan hidupnya akan seperti orang mati.
Bisa dikatakan bahasa dapat merubah periaku seseorang itu terjadi apabila seseorag tidak menggunakan bahasa dengan baik. Perilaku seseorang bisa terlihat berbeda jika orang tersebut sedang berbicara kepada anak kecil dan orang dewasa. Karena jika kita ingin berbahasa harus bisa menyesuaikan perilaku kita kepada anak kecil atau pun orang dewasa. Di bawah ini beberapa contoh bahasa yang mempengaruhi perilaku :
1. Bahasa indonesia
bahasa indonesia sudah menjadi bahasa umum untuk negara indonesia, bahkan beberapa negara banyak yang mempelajari bahasa indonesia dan beranggapan akan menjadi bahasa internasional di beberapa negara. Tetapi banyak masyarakat indonesia yang belum bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar itu sangatlah mempengaruhi perilaku seseorang. Orang bisa terlihat bijak saat menggunakan tutur kata dan bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa indonesia yang baik dan benar juga sangatlah berpengaruh untuk seorang atasan di dalam perusahaan kepada bawahannya. Atasan bisa terlihat bijak dan baik jika menyampaikan sesuatu dengan bahasa indonesia yang benar. dan jika sudah seperti itu perilaku seorang atasan akan lebih mudah di terima oleh seorang bawahannya. Contoh lainnya adalah seorang peimpin negara jika mudah menggunakan bahasa yang baik, benar, sopan, santun kepada bawahan atau pun rakyatnya itu bisa terlihat kalau perilaku seseorang tersebut juga baik. Baik dari segi etika ataupun kognitif.
2. Bahasa inggris
Bahasa inggris sudah menjadi bahasa manca negara. Di indonesia bahasa inggris sangat lah di gunakan selain bahasa indonesia. Baik untuk belajar, berbisnis, ataupun berinteraksi sesama manusia. Dengan kita bisa menggunakan bahasa internasional seperti bahasa inggris itu bisa membuat seseorang terlihat pintar dan berpengetahuan pada lawan bicara kita atau pandangan sebagian orang. Seseorang yang tidak bisa berbahasa inggris jika sedang berada di luar negri itu sulit untuk berkomunikasi serta beradaptasi, tetapi berbeda dengan seseorang yang mahir berbahasa inggris di luar negri itu bisa lebih percaya diri dan nyaman di lingkungan yang ada. Serta bisa menyesuaikan perilaku nya.

3. Bahasa non formal
Di era yang sudah memasuki zaman globalisasi, banyak perubahan – perubahan yang terlihat baik dari segi tekhnologi, perilaku, dan bahasa. Bahasa sendiri sangatlah bermacam – macam jenisnya untuk kalangan anak muda. Seperti bahasa gaul. Bahasa indonesia yang baik dan benar seharusnya di gunakan untuk bahasa sehari – hari. Kini sudah terkontanminasi dengan bahasa gaul. Banyak bahasa gaul yang di gunakan oleh kalangan muda seperti “ATM” atau At The Moment, “PDA” atau Public Display Affaction, “WYATB” atau Wish You All The Best, “OOTD” atau Outfit Of The Day. Tapi dengan terbatasnya lingkungan yang ada terkadang seseorang mudah untuk menggunakan bahasa gaul dengan bahasa inggris atau bahasa indonesia. Dari bahasa non formal tersebut terlihat perilaku seseorang dapat terpengaruh.

RAGAM dan LARAS BAHASA

• Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)

• Pengertian Laras Bahasa

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya.dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah,laras populer,laras featue,laras komik,laras sastra, yang masih dapat di bagi atas laras cerpen, laras puisi,laras novel, dan sebagainya.

• Contoh Ragam dan Laras Bahasa

Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam bahasa berdasarkan media

a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
• Memerlukan orang kedua/teman bicara.
• Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
• Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
• Berlangsung cepat


b.Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4. Berlangsung lambat;
5. Selalu memakai alat bantu;
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.


Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

2.Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”

3.Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior












SUMBER
• http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/19/pengertian-bahasa-620832.html
• http://jsawkers.blogspot.com/2012/10/pengertianfungsi-tujuan-manfaat-bahasa.html
• http://rezammf.blogspot.com/2013/10/pengertian-ragam-bahasa.html
• http://fajaaar.blogspot.com/2013/09/ragam-dan-laras-bahasa-indonesia.html

Ketika keruntuhan Reich Ketiga di depan mata, Hitler membuat undang-undang yang mencegah rakyatnya untuk meninggalkan Jerman. Hukum ini menyebabkan banyak keluarga menderita dan ribuan anak-anak yatim piatu terpaksa mengungsi. Anak-anak korban perang bersatu, membentuk komunitas kecil, dan menjadi harus berkelahi, mencuri dan mengemis makanan untuk bertahan hidup.

Kelompok anak-anak harus menghindari deteksi Soviet, jika tertangkap, mereka akan dipaksa bekerja untuk Rusia. Dalam beberapa kasus, petani Lithuania akan menawarkan anak-anak makanan sebagai imbalan jika mereka mau bekerja di ladangnya. Dan yang Paling beruntung yang diadopsi oleh keluarga yang baik dan dibesarkan di Lithuania. Penduduk setempat menyebut mereka "Vokietukai" ("Jerman kecil") dan ribuan anak-anak menetap di negara itu saat perang masih berkecamuk.

Cerita-cerita yang mendokumentasikan tentang “anak-anak serigala” ini tidak banyak diketahui masyarakat dunia pada umumnya sampai keruntuhan Uni Soviet, yang berlangsung pada tanggal 26 Desember 1991. Setelah Perang Dunia II, pernyataan resmi Soviet menyatakan bahwa tidak ada penduduk Jerman tinggal yang tinggal di wilayah pendudukan Polandia, dan Lithuania. Hari ini, sekitar 100 anak serigala masih tinggal di Lithuania sebagai orang dewasa. Beberapa dari mereka mencoba untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Jerman, namun pemerintah Jerman telah menolaknya. Dan di sisi lain Lituania, telah menganggap mereka sebagai bagian dari Lithuania dan memberikan mereka pensiun.

Pengikut