Kamis, 13 November 2014

·       Pengertian Alinea

A
linea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

·       Hal yang berhubungan dengan Alinea

*Struktur Alinea

    Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun alinea pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu

1. Kalimat Utama : Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

2. Kalimat Penjelas : Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberi penjelasan tentang gagasan pokok.Kalimat penjelas harus senantiasa menjabarkan gagasan yang dinyatakan dalam kalimat topik.


*Tujuan Pembentukan Alinea

1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.

2. Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.



·       Perkembangan Alinea

·         *Macam-Macam Alinea

Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :

1. Alinea Pembuka

Tiap jenis karangan akan mempunya alinea yang menbuka atau menghantar karangan itu,atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab sifat-sifat dari alinea semacam ini harus menarika minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan. Alinea pembuka yang pendek jauh lebih baik, karena alinea-alinea yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca. Alat untuk menimbulkan minat para pembaca, yang dapat digunakan dalam sebuah alinea pembuka dapat berbeda-beda pula berdasarkan jenis karangan itu sendiri. Namun ada beberapa cara yang dianjurkan, misalnya mulailah dengan sebuha kutipan, pembahasan atau anekdot, aay\tu mulailah dengan membataasi arti pokok atau subjek tersebut mewujudkan mengapa subjek tersebut sangat penting, membuat tantangan atas suatu pernyataan atau pendapat, menciptakan suatu kontras yang menarik, mengungkapkan pengalaman pribadi, baik yang menyenangkan ataupun tidak, menyatalkan maksud dan tujuan karangan tersebut, atau dapat pula membuka karangan tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

2. Alinea Penghubung

Yaitu semua alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dan alinea penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam alinea-alinea penghubung ini, sebab itu dalam alinea ini harus diperhatikan agar hubungan antar alinea teratur, serta tersusun secara logis. Sifat-sifat alinea penghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam karangan yang bersifat diskriptif, naratif atau argumentatif dan atau eksposisif. Alinea-alinea itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa alinea disiapkan sebagai dasar atau landasan, untuk kemudian melangkah kepada alinea-alinea yang menekankan pendapat pengarang.

3. Alinea Penutup

Adalah alinea yang dimaksudkan utnuk mengahiri karangan/ bagian karangan, dengan kata lain alinea ini mengandunfg kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dalam alinea-alinea penghubung, alinea ini merupakan pengunci yang menutup sebuah karangan. Mengunci karangan agar menimbulkan kesan yang bagus dibenak pembacanya, harus dilakukan secara berencana pula. Yang pasti alinea penutup, seperti juga alinea pembuka, tidak usa terlalu panjang, cukup sekedarnya saja. Namun, tidak disarankan pula agar misalnya sebuah karangan secara tiba-tiba ditutup, sehingga terasakan seperti terputus di tengah jalan.


·         Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :

1. Alinea persuatif

jika isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.

2. Alinea argumentatif

Jika isi alinea membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.

3. Alinea naratif

Jika isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja, Pola alinea semacam ini terdapat dalam karangan jenis diskripsi atau narasi. Karena alinea ini tidak menilai atau membuat pernyataan, tetapi hanya melukiskan menggambarkan keadaan obyek belaka, maka tidak ada kalimat inti yang dapat ditunjuk secara khusus.

4. Alinea deskriptif

Alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

5. Alinea ekspositoris

Merupakan alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.

Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :

1. Alinea Pembuka

Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan.

2. Alinea Pengembang

Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka.

3. Alinea Penutup

Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan.

*Syarat-Syarat Pembentukan Alinea

Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :

1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.

2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).

3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)

4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.

·         Contoh
1.     Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.     Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.

·         Tema Karangan
*Hal yang berhubungan dengan tema karangan
S
ecara etimologis, kata “tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti ”sesuatu yang telah diuraikan. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah.
Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan (outline). Berdasarkan uraian di atas, contoh berikut akan memperjelas kedudukan tema dalam suatu kerangkan karangan. Sekaligus membedakan antara topik, judul dan tema.
Topik :
Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas
Judul :
(dapat disesuaikan dengan selera penulis)
1. Macet lagi, Macet lagi... Pusing!
2. Lalu-lintas Macet, Penyakit Modernisasi
3. Kemacetan Lalu-lintas dapat Memicu Stress.
Tema :
Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas bukanlah semata-mata tanggung jawab aparat kepolisian, melaikan juga menjadi tanggung jawab seluruh warga masyarakat pemakai jalan. Permasalahan lalu-lintas tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling diperlukan adalah adanya kesadaran berlalu-lintas secara baik, teratur, sopan, dan bertanggung jawab, sebab keteraturan berlalu lintas adalah cermin kepribadian bangsa.
Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya agar penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang utama. Dengan begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif
Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusun gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan di antara gagasan-gagasan yang ada. Kerangka mengandung rencana kerja bagaimana menyusun karangan. Kerangka akan membantu penulis menggarap karangan menjadi logis dan teratur serta memungkinkan penulis membedakan ide-ide utama dari ide-ide tambahan.
Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kernagka karangan karangan dapat berbentuk cacatan sederhana, tetapi dapat juga mendetail. Kerangka yang belum final disebut outline sementara kerangka yang sudah tersusun rapi dan lengkapdisebut outline final.
Kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Mempermudah pengarang menuliskan karangannya.
b. Mencegah pengarang menuliskan karanganya.
c. Memberi fokus atau arah sehingga pengarang tidak ke luar dari sasaran yang telah ditetapkan.
d. Membantu pengarang mengatur atau menetapkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya, juga menata detail karangan.
e. Sebagai miniatur dari keseleruhuhan karangan, melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
1.   Macam dan Bentuk Karangan

Kerangka Karangan ada 2 macam yaitu, Kerangka topik dan kerangka kalimat. Dalam pratik pemakaian, kerangka yang banyak dipakai adalah kerangka topik.
Kerangka topik terdiri atas kata, frasa, koma, atau klausa, yang didahului dengan tanda-tanda atau kode tertentu untuk menyatakan hubungan antargagasan. Tanda baca akhir (.) tidak diperlukan karena tidak dipakainya kalimat tidak lengkap. Kerangka kalimat lebih bersifat resmi berupa kalimat lengkap. Pemakaian lengkap menunjukan diperlukannya pemikiran yang lebih luas daripada yang dituntut didalam kerangka topik. Tanda baca titik harus dipakai pada akhir setiap kalimat yang dipakai untuk menuliskan judul dan sub bab. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Bila outline sudah selesai. Kerangka kalimat itu dapat dipadatkan menjadi kerangka topik, demi kepraktisan. Pemakaian kalimat dapat saja untuk menulis judul bab. Jadi, kerangka bisa saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Meskipun pemakaian kerangka topik lebih dominan, tidaklah dipantangkan mencampur dengan kerangka kalimat, meski hanya untuk penulisan judul-judul bab.
Kerangka dapat dibentuk dalam sistem tanda untuk kode tertentu. Hubungan di antara gagasan yang ditunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode yang berupa huruf dan angka. Bagian utama biasanya didahului angka tertentu (misalnya angka romawi), sedangkan bagian bawahnya (subbagian) menggunakan tanda yang lain. Ada juga kerangka yang hanya menggunakan angka Arab saja, jika karangannya tidak terlalu panjang, misalnya untuk makalah atau artikel sederhana. Kode-kode itu akan lebih kompleks di dalam karangan yang benar benar seperti skripsi, tesis, disertasi, dan buku. Perhatikan pemakaian kode kerangka berikut.


Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa, agar karangan terstruktur rapi, pengarang harus membagi-bagi gagasan. Kaidah pembagian yang perlu diingat adalah segala sesuatu yang terdapat di bawah sesuatu tanda harus berhubungan langsung dan takluk kepada yang membawahkannya. Tanda-tanda yang dipakai (huruf atau angka) harus ada pasangannya, minimal satu.
2.     Pola penyusunan Kerangka Karangan 

            Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Pola yang kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
a. Pola Alamiah
            Seperti yang telah diuraikan di atas, penyusunan kerangka karangan yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu, urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaitu urutan ruang dan urutan waktu. 
1) Urutan ruang 
            Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang menjabarkan keadaan suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung, lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangka karangan yang memakai urutan ruang.
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
A. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Semaranga
2. Daerah Pekalongan
B. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
C. Banjir di .......
2) Urutan waktu
            Urutan waktu dipakai untuk menarasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangakaian peristiwa. Kerangka tentang sejarah pastilah memakai urutan waktu. Agar tidak membosankan, urutan waktu seperti di atas dapat divariasikan dengan susuna terbalik misalnya dari akhir ke awal. Perhatikan contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu dibawah ini.
Topik : Riwayat Hidup Soekarno
1. Jati diri Soekarno
2. Pendidikan Soekarno
3. Karier Soekarno
4. Akhir Hidup Soekarno
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri atas satu alinea; dapat diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan dapat dibauat menjadi satu buku. Begitualah pentingnya membbuat kerangka karangan sebelum mengarang.
b. Pola Logis
            Di atas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir manusia. Cara dalam berpikir bermacam-macam yaitu bergantung pada sudut pandangnya. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks – antiklimaks, sebab – akibat, pemecahan masalah, dan umum – khusus. 
Contoh 1 (Urutan Klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
i. Praktik KKN Merajalela
ii. Keresahan di dalam Masyarakat
iii. Kerusuhan Sosial di Mana-mana
iv. Tuntutan Reformasi Menggema
v. Kejatuhan yang Tragis
Contoh 2 ( Urutan Sebab – Akibat)
Topik : Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di Tanah tinggi
2. Penyebab Kebakaran
3. Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana Rehabilitasi Fisik
Contoh 3 (Urutan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahaya Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ectasy
2.1 Pengaruh Ecstasy Terhadap Syaraf Pemakainya
2.2 Pengaruh Ecstasy terhadap masyarakat
2.2.1 Gangguan Kesehatan Masyarakat
2.2.2 Gangguan Kriminalitas
3. Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
4. Kesimpulan dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
1. Komunikasi dan Bahasa
a. Bahasa Lisan
b. Bahasa Tulis
2. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
a. Kemampuan kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
b. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
3. Praktik Komunikasi Lisan.......dst

Sumber :


Selasa, 21 Oktober 2014


Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

HUBUNGAN MAKNA KATA

·         Sinonimi     : Persamaan kata , Contoh : Agar = supaya , Bundar = Bulat, Gaji = Upah
·         Hipernim    : kata yang mewakili banyak kata lain
·         Hiponimi     : kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim, Contoh :Hipernim Hantu, Hiponim : Pocong , kuntilanak dsb
·         Homonimi    :  suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama ,          Contoh : - Masa dengan Massa
+ Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)
·         Polisemi     : kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata, Contoh :  Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
·         Antonimi    : Lawan Kata , Contoh : Atas = Bawah, Depan = Belakang, Kiri = Kanan

KALIMAT EFEKTIF

Pengertian kalimat efektif : Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca . Contoh : Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)



Sumber :


Kamis, 16 Oktober 2014


• Pengertian Bahasa

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.

• Manfaat Bahasa

Manfaat dari mempelajari bahasa adalah kita bisa lebih terampil dan teliti dalam menggunakan bahasa, terlebih pada tempat dan kondisi tertentu.

• Apakah Bahasa Dapat Merubah Perilaku Seseorang

Bahasa adalah komunikasi informasi melalui simbol-simbol yang disusun berdasarkan aturan sistematis. Penggunaan bahasa adalah suatu kecakapan kognitif pusat, sesuatu yang penting bagi kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tidak hanya penting dalam komunikasi, namun juga sangat terkait dengan setiap cara kita memikirkan dan memahami dunia. Tanpa bahasa, kemampuan kita untuk menyampaikan informasi, mendapatkan pengetahuan, dan bekerja sama dengan orang lain akan sangat terganggu. Tidak mengherankan para psikolog memberikan perhatian lebih untuk mempelajari bahasa (Feldman, 2012).
Penjelasan di atas menunjukkan bagaimana pentingnya seseorang mampu untuk berbahasa. Orang yang tidak berbahasa berarti dia itu layaknya orang mati. Hal itu dikarenakan semua aktivitas manusia melibatkan peran bahasa. Lihat saja berbagai macam gangguan belajar (disgrafia, disleksia dan diskalkulia), maka yang umum kita ketahui, paling sering jadi perhatian dan selalu menjadi bahan pembicaraan hangat dimana-mana adalah disleksia. Disleksia berasal dari bahasa Yunani. Kata Dis berarti kesulitan. Kata Leksis berarti bahasa. Jadi disleksia berarti “kesulitan dalam berbahasa”. Seorang anak yang diketahui mempunyai gangguan berbahasa, ia akan membutuhkan perhatian yang lebih. Karena apabila tidak segera diberi perhatian khusus atau ditangani, maka akan mengganggu perkembangan selanjutnya. Dan hidupnya akan seperti orang mati.
Bisa dikatakan bahasa dapat merubah periaku seseorang itu terjadi apabila seseorag tidak menggunakan bahasa dengan baik. Perilaku seseorang bisa terlihat berbeda jika orang tersebut sedang berbicara kepada anak kecil dan orang dewasa. Karena jika kita ingin berbahasa harus bisa menyesuaikan perilaku kita kepada anak kecil atau pun orang dewasa. Di bawah ini beberapa contoh bahasa yang mempengaruhi perilaku :
1. Bahasa indonesia
bahasa indonesia sudah menjadi bahasa umum untuk negara indonesia, bahkan beberapa negara banyak yang mempelajari bahasa indonesia dan beranggapan akan menjadi bahasa internasional di beberapa negara. Tetapi banyak masyarakat indonesia yang belum bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar itu sangatlah mempengaruhi perilaku seseorang. Orang bisa terlihat bijak saat menggunakan tutur kata dan bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa indonesia yang baik dan benar juga sangatlah berpengaruh untuk seorang atasan di dalam perusahaan kepada bawahannya. Atasan bisa terlihat bijak dan baik jika menyampaikan sesuatu dengan bahasa indonesia yang benar. dan jika sudah seperti itu perilaku seorang atasan akan lebih mudah di terima oleh seorang bawahannya. Contoh lainnya adalah seorang peimpin negara jika mudah menggunakan bahasa yang baik, benar, sopan, santun kepada bawahan atau pun rakyatnya itu bisa terlihat kalau perilaku seseorang tersebut juga baik. Baik dari segi etika ataupun kognitif.
2. Bahasa inggris
Bahasa inggris sudah menjadi bahasa manca negara. Di indonesia bahasa inggris sangat lah di gunakan selain bahasa indonesia. Baik untuk belajar, berbisnis, ataupun berinteraksi sesama manusia. Dengan kita bisa menggunakan bahasa internasional seperti bahasa inggris itu bisa membuat seseorang terlihat pintar dan berpengetahuan pada lawan bicara kita atau pandangan sebagian orang. Seseorang yang tidak bisa berbahasa inggris jika sedang berada di luar negri itu sulit untuk berkomunikasi serta beradaptasi, tetapi berbeda dengan seseorang yang mahir berbahasa inggris di luar negri itu bisa lebih percaya diri dan nyaman di lingkungan yang ada. Serta bisa menyesuaikan perilaku nya.

3. Bahasa non formal
Di era yang sudah memasuki zaman globalisasi, banyak perubahan – perubahan yang terlihat baik dari segi tekhnologi, perilaku, dan bahasa. Bahasa sendiri sangatlah bermacam – macam jenisnya untuk kalangan anak muda. Seperti bahasa gaul. Bahasa indonesia yang baik dan benar seharusnya di gunakan untuk bahasa sehari – hari. Kini sudah terkontanminasi dengan bahasa gaul. Banyak bahasa gaul yang di gunakan oleh kalangan muda seperti “ATM” atau At The Moment, “PDA” atau Public Display Affaction, “WYATB” atau Wish You All The Best, “OOTD” atau Outfit Of The Day. Tapi dengan terbatasnya lingkungan yang ada terkadang seseorang mudah untuk menggunakan bahasa gaul dengan bahasa inggris atau bahasa indonesia. Dari bahasa non formal tersebut terlihat perilaku seseorang dapat terpengaruh.

RAGAM dan LARAS BAHASA

• Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)

• Pengertian Laras Bahasa

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya.dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah,laras populer,laras featue,laras komik,laras sastra, yang masih dapat di bagi atas laras cerpen, laras puisi,laras novel, dan sebagainya.

• Contoh Ragam dan Laras Bahasa

Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam bahasa berdasarkan media

a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
• Memerlukan orang kedua/teman bicara.
• Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
• Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
• Berlangsung cepat


b.Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh karrena itu, penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
3. Harus memperhatikan unsur gramatikal;
4. Berlangsung lambat;
5. Selalu memakai alat bantu;
6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.


Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

2.Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur.Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”

3.Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior












SUMBER
• http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/19/pengertian-bahasa-620832.html
• http://jsawkers.blogspot.com/2012/10/pengertianfungsi-tujuan-manfaat-bahasa.html
• http://rezammf.blogspot.com/2013/10/pengertian-ragam-bahasa.html
• http://fajaaar.blogspot.com/2013/09/ragam-dan-laras-bahasa-indonesia.html

Ketika keruntuhan Reich Ketiga di depan mata, Hitler membuat undang-undang yang mencegah rakyatnya untuk meninggalkan Jerman. Hukum ini menyebabkan banyak keluarga menderita dan ribuan anak-anak yatim piatu terpaksa mengungsi. Anak-anak korban perang bersatu, membentuk komunitas kecil, dan menjadi harus berkelahi, mencuri dan mengemis makanan untuk bertahan hidup.

Kelompok anak-anak harus menghindari deteksi Soviet, jika tertangkap, mereka akan dipaksa bekerja untuk Rusia. Dalam beberapa kasus, petani Lithuania akan menawarkan anak-anak makanan sebagai imbalan jika mereka mau bekerja di ladangnya. Dan yang Paling beruntung yang diadopsi oleh keluarga yang baik dan dibesarkan di Lithuania. Penduduk setempat menyebut mereka "Vokietukai" ("Jerman kecil") dan ribuan anak-anak menetap di negara itu saat perang masih berkecamuk.

Cerita-cerita yang mendokumentasikan tentang “anak-anak serigala” ini tidak banyak diketahui masyarakat dunia pada umumnya sampai keruntuhan Uni Soviet, yang berlangsung pada tanggal 26 Desember 1991. Setelah Perang Dunia II, pernyataan resmi Soviet menyatakan bahwa tidak ada penduduk Jerman tinggal yang tinggal di wilayah pendudukan Polandia, dan Lithuania. Hari ini, sekitar 100 anak serigala masih tinggal di Lithuania sebagai orang dewasa. Beberapa dari mereka mencoba untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Jerman, namun pemerintah Jerman telah menolaknya. Dan di sisi lain Lituania, telah menganggap mereka sebagai bagian dari Lithuania dan memberikan mereka pensiun.

Jumat, 14 Maret 2014

Untukmu IBU

Di malam yang dingin

Dengan berselimut kesendirian

Kuterbangun menatap langit langit kamarku

Terlintas di benak sosok engkau

Yang selalu menemaniku menjemput pagi

Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari

Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang

Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang

Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan

Karena saat ini ku jauh darimu

Mekipun sebenarnya ku tak bisa

Namun ku yakin semua itu akan berakhir

Ibu………..

Aku rindu dengan senyummu

Aku rindu dengan kasih sayangmu

Aku rindu dengan belai lembutmu

Aku rindu akan pelukmu

Ku ingin kau tahu itu

Ibu……….

Kau selalu ada

Di setiap hembusan nafasku

Di setiap langkah kakiku

Di setiap apa yang ku gapai

Karena kau begitu berarti dalam hidupku

Source

Peran Organisasi dan Metode Organisasi Dalam Sebuah Perusahaan

Peran Organisasi dan Metode Organisasi
Dalam Sebuah Perusahaan
Pengertian Organisasi :
Organisasi menurut Stoner adalah : suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi menurut James D. Mooney adalah : bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard adalah : suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Ciri-ciri organisasi ialah:

1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai

Selain itu Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:

1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system

Metode :
Berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

Teori Organisasi

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :

- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)

MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN DAN LUAS WILAYAHNYA
ORGANISASI NIAGA

1. Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.

Macam-macamnya yaitu :

Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Komanditer (CV)
Firma (FA)
Koperasi
Join venture
Holding Company

2. Organisasi sosial dan organisasi kemasyarakatan.

Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.

Peran Organisasi :
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh beberapa orang diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulanya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan organisasi didalamnya agar bias tercapai tujuan tersebut.
Peran Metode :
Setelah mengetahui arti dari Metode itu sendiri, ktia bisa langsung menyimpulkan bahwa selain peran organisasi, metode tidak kalah penting perannya didalam sebuah perusahaan. Dengan adanya metode dalam sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan lebih mudah dan teratur dalam mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Namun menurut saya, ada beberapa factor yang mendukung untuk berjalannya suatu metode yang digunakan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, antara lain : organisasi yang baik dan pemimpin organisasi yang tentunya juga harus baik dalam memimpin, sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan kerja sama agar tercapai suatu tujuan, teori organisasi yang dipakai harus sesuai dengan jenis atau bentuk organisasi yang dibentuk di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuanya serta akan lebih terstruktur dan rapih karena memiliki metode dalam organisasi nya.


Source

Pengikut